Rabu, 19 Oktober 2022

Prinsip dan Implementasi dari software dari Jacob Nielsen

Prinsip dan Implementasi dari software dari Jacob Nielsen

Usability dalam interaksi manusia dan komputer merupakan bagian penting yang harus terpenuhi dalam perancangan sebuah sistem. Misalnya dalam pembuatan sebuah situs web. Pengembang harus memahami prinsipprinsip usability sebelum mengimplementasikannya pada sebuah aplikasi web. Menurut Jacob Nielsen, usability adalah sebuah atribut kualitas yang menilai tingkat kemudahan user interface untuk digunakan. Usability juga mengacu kepada metode untuk meningkatkan kemudahan penggunaan selama proses perancangan.

Usability berasal dari kata usable yang secara umum berarti dapat digunakan dengan baik. Sesuatu dapat dikatakan berguna dengan baik apabila kegagalan dalam penggunaannya dapat dihilangkan atau diminimalkan serta memberi manfaat dan kepuasan kepada pengguna [2]. Dalam interaksi antara manusia dengan komputer, Usabilitas atau juga disebut “ketergunaan” berkaitan dengan kemudahan dan keterbacaan informasi sekaligus pengalaman navigasi yang user-friendly. Pembahasan mengenai interface (antarmuka) yang user-friendly biasanya digunakan untuk halaman website atau perangkat lunak (software) agar dapat digunakan secara lebih efisien, mudah, dan memberikan pengalaman yang menyenangkan.

 Usability atau “ketergunaan” adalah tingkat kualitas dari sistem yang mudah dipelajari, mudah digunakan dan mendorong pengguna untuk menggunakan sistem sebagai alat bantu positif dalam menyelesaikan tugas. Dalam konteks ini, yang dimaksud sebagai sistem adalah perangkat lunak. Usability dapat juga diartikan sebagai suatu ukuran, dimana pengguna dapat mengakses fungsionalitas dari sebuah sistem dengan efektif, efisien dan memuaskan dalam mencapai tujuan tertentu.

Dalam bukunya yang berjudul Handbook of Usability Testing: How to Plan, Design, and Conduct Effective Tests (2nd edition), IN: Wiley Publishing, Inc. dijelaskan bahwa suatu produk dapat dikatakan usable apabila dalam menggunakannya tidak ditemukan rasa frustrasi dari user. User dapat mengerjakan apa yang ingin mereka kerjakan sesuai dengan harapan tanpa halangan, tanpa kesulitan, tanpa keraguan dan bahkan tanpa pertanyaan.

Untuk mengukur Usability bergantung pada kemampuan penggunan menyelesaikan serangkaian tes. Beberapa parameter untuk mengukur Usability meliputi

  1.  Success Rate, mengukur tingkat keberhasilan pengguna dalam menyelesaikan semua “tugas” yang ada pada suatu website
  2.   The Time a Task Requires, mengukur waktu yang dibutuhkan oleh seorang pengguna dalam menyelesaikan suatu “tugas” pada website tersebut. 
  3.  Error Rate, tingkat kesalahan yang dilakukan oleh pengguna pada saat menyelesaikan “tugas” pada website tersebut. 
  4.  User’s Subjective Satisfaction, tingkat kepuasan pengguna dalam menyelesaikan keseluruhan “tugas” ketika berinteraksi dalam website tersebut.

Dalam hal Errors, Jakob Nielsen menyatakan terdapat sepuluh kesalahan yang paling banyak dilakukan dalam desain interface web yang bertentangan dengan usabilitas. Sepuluh kesalahan tersebut adalah:

  1. Bad Search (sistem pencarian yang buruk
  2.  PDF Files for Online Reading (menampilkan materi bacaan dalam format PDF)
  3.  Not Changing the Color of Visited Links (tidak mengganti warna dari tautan yang sudah dibuka)
  4.  Non-Scannable Text (tulisan yang susah dibaca sekilas)
  5.  Fixed Font Size (ukuran huruf yang tidak bisa diubah) 
  6.  Page Titles With Low Search Engine Visibility (judul halaman yang kurang terbaca mesin pencari)
  7.  Anything That Looks Like an Advertisement (seluruh materi terlihat seperti iklan) 
  8.  Violating Design Conventions (tidak menggunakan ) 
  9.  Opening New Browser Windows (membuka jendela browser baru) 
  10. Not Answering Users’ Questions (tidak menjawab pertanyaan pengguna)
Usability Menurut ISO 9241-11

ISO 9241-11 adalah effectiviness, efficiency, satisfaction[3]. Untuk mengetahui hubungan antara ketiga variabel tersebut dengan usability, maka digunakan metode Partial Least Square (PLS). Dengan menggunakan metode pengukuran berbasis varians yaitu Partial Least Square (PLS) diharapkan penulis dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan website i-Caring, sehingga akan dimunculkan rekomendasi-rekomendasi yang baik kepada para pengembang website i-Caring yang layak serta memenuhi kepuasan pengguna.

Usability berasal dari kata usable yang berarti kegunaan yang baik. Usability secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan sistem agar mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya. Pada tugas akhir ini, peneliti menggunakan ISO 9241-11 sebagai dasar dari pengukuran usability. ISO 9241 mendefinisikan usability sebagai berikut : software is usable when it allows the user to execute his task effectively, efficiently and with satisfaction in the specified context of use

ISO 9241 Part 11 menjelaskan bahwa usability menunjuk pada tingkat sebuah produk yang dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan spesifik dengan efektif, efisien dan memuaskan dalam sebuah konteks penggunaan[3]. Konteks penggunaan terdiri dari pengguna, tugas, peralatan (hardware, software, dan material), dan lingkungan fisik serta sosial yang mempengaruhi usabilitas produk dalam sistem kerja. Efek dari perubahan komponen dalam sistem kerja dapat diukur dengan performansi pengguna dan kepuasan. Dalam ISO 9241-11 (1998) terdapat 3 dimensi yaitu effectiveness (efektifitas), yang menggambarkan seberapa baik pengguna mencapai tujuan mereka menggunakan sistem, efficiency (efisiensi), yang memperhatikan sumber daya apa yang digunakan untuk mencapai tujuan pengguna, dan satisfaction (kepuasan), yang merupakan sudut pandang pengguna tentang penggunaan sistem.

Minggu, 18 Oktober 2020

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR

“INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT”

Kelompok 2

1.Aji Rahmat Tio Sancoko NPM: 50420047

2.Anis Sintiyah                     NPM: 51420336

3.Yolenta Alfrida More      NPM: 51420357

4. Syerin Trinita Manalu    NPM: 51420409

5. Tegar Hari Laksono        NPM: 51420238

A. PENGERTIAN INDIVIDU

     “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi Individu merupakan suatu sebutan yang dipakai untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial, Individu menekankan penyelidikan pada kenyataan-kenyataan hidup istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.

     Individu bukan berarti manusia sebagai suatu kesatuan melainkan manusia sebagai makhluk hidup yang dihitung dalam “perseorangan”. Oleh karena itulah, sifat satu individu dengan yang lainnya berbeda meskipun mereka tinggal dalam satu lingkungan yang sama. Sejenis tetapi tidaklah sama, pola pikir dan sifat memiliki cirinya tersendiri.  Karena diferensiasi itulah, Individu memiliki keuntungan dalam mengetahui sejumlah wawasan seperti bahasa, agama, adat istiadat, hukum, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Berdasarkah hal tersebut maka diperolehlah kesimpulan bahwa Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki pola dan tingkah laku spesifik dan lainnya.

 Tahapan Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi :

1)      Masa Vital (0 – 2), yaitu masa seorang Individu untuk mempelajari berbagai hal yang ada di dunianya karena pada masa itu ia baru dilahirkan ke dunia.

2)      Masa Estetik (2 – 7), yaitu masa seorang Individu mempelajari panca indera yang dimilikinya.

3)      Masa Intelektual (7 – 14), yaitu masa seorang Individu dalam mempelajari suatu hal yang dianggap baik atau buruk dimana hal tersebut akan mempengaruhi pembentukan karakter yang ia miliki di masa depan yang akan datang.

4)      Masa Sosial (14 – 21), yaitu masa dimana seorang Individu sudah dapat menguji dirinya sendiri lebih lanjut dalam kehidupan serta menghasilkan suatu keterampilan dan kemampuan untuk membuat pendirian hidup.

 

 

 

 

 

 B. PENGERTIAN KELUARGA

     Keluarga berasal bahasa Sanskerta: “kulawarga” “ras” dan “warga” yang berarti anggota. Berdasarkan penjelasan di atas, Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat sibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi , sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.

     Menurut Salvicion dan Celis (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan

     Keluarga juga merupakan kelompok pertama yang dikenal oleh Individu dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan maupun perkembangan Individu tersebut baik sebelum maupun sesudah dirinya terjun secara langsung dan menjadi bagian dari Masyarakat dalam lingkungannya.

 

B. MACAM – MACAM FUNGSI KELUARGA

     Fungsi Keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan oleh anggota yang menjadi bagian di dalamnya itu. Adapun bermacam – macam fungsi yang dimiliki oleh Keluarga adalah sebagai berikut:

1)      Fungsi Biologis, yaitu fungsi Keluarga dalam melakukan tugas utamanya untuk meneruskan keturunannya.

2)      Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi Keluarga untuk melindungi setiap bagian anggota keluarganya dari gangguan – gangguan dengan cara menyediakan rumah sebagai tempat bernaung, memberikan layanan kesehatan ketika salah satu anggotanya sakit dan memberikan keamanan dari segala bahaya yang mengancam.

3)      Fungsi Ekonomi, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemenuh kebutuhan setiap anggotanya. Misalnya seperti seorang kepala keluarga yang mencari nafka untuk mencukupi kebutuhan keluarganya setiap hari.

 

4)      Fungsi Keagamaan, yaitu fungsi Keluarga sebagai media untuk mengenalkan/menanamkan nilai-nilai atau unsur keagamaan kepada anggotanya. Misalnya dengan menanamkan keyakinan umat manusia akan adanya Tuhan serta jalan hidup di dunia ini maupun di akhirat kelak.

5)      Fungsi Sosial, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemersiap masa depan anaknya jika kelak suatu saat nanti terjun ke dalam dunia masyarakat dan lingkungannya.

     Sedangkan dalam Buku Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, beliau berpendapat bahwa fungsi – fungsi dari sebuah Keluarga meliputi hal – hal seperti berikut:

1)      Pembentukan Kepribadian, yaitu fungsi keluarga sebagai peletak dasar kepribadian  anak – anaknya dengan tujuan untuk memproduksi atau melestarikan kepribadian mereka pada anak dan cucunya.

2)      Alat Reproduksi, Erat kaitannya dengan fungsi pertama, Keluarga dalam hal ini berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian – kepribadian yang pada dasarnya berakar dari etika, estetika, moral dan kebudayaan yang berkolerasi fungsional dengan sebuah struktur dalam masyarakat tertentu.

3)      Eksponen Dalam Kebudayaan, adalah peran penting Keluarga sebagai transmisi kebudayaan kepada keturunannya.

4)      Lembaga Ekonomi, Dalam lembaga masyarakat biasanya tertdapat sistem kekeluargaan yang sangat luas. Sistem kekeluargaan yang saling terjalin inilah yang dapat mempengaruhi dan menguasai bidang perekonomian masing-masing keluarga tersebut yang menjadi anggota di dalamnya.

5)      Pusat Pengasuhan dan Pendidikan, Fungsi Keluarga sebagai lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka memberikan wawasan terhadap keturunannya tersebut dengan caranya tersendiri. Misalnya seorang anak lelaki akan mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa terjun dan menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya dimana anak perempuan mendapat pengC. MASYARAKAT

 A. DEFINISI MASYARAKAT DAN PENDAPAT PARA AHLI

     Salah satu definisi dari masyarakat pada awalnya adalah “union of families” atau masyarakat merupakan  gabungan atau kumpulan dari keluarga-keluarga. Awal dari masyarakat pun dapat kita katakan berasal dari hubungan antar individu , kemudian kelompok yang lebih membesar lagi menjadi suatu kelompok besar bagi orang –orang yang disebut dengan masyarakat (Khairuddin, 2008).

     Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.

Sedangkan menurut para ahli, masyarakat adalah:

1)      Selo Sumarjan (1974), masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

2)      Koentjaraningrat (1994), masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

3)      Ralph Linton (1968), masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

4)      Karl Marx,masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi

5)      Paul B. Horton & C. Hunt,masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

B. PENGGOLONGAN MASYARAKAT

     Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, Masyarakat dibedakan menjadi dua golongan yaitu Masyarakat sederhana dan Masyarakat maju (modern).

     Masyarakat Sederhana, Kelompok masyarakat yang hidup dalam lingkungan sederhana dan cenderung pembagian pekerjaannya dibedakan menurut jenis kelamin anggotanya.

     Masyarakat Maju, Kelompok yang memiliki banyak organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang hendak dicapainya. Dalam lingkungannya, Masyarakat maju dapat dibedakan menjadi dua yaitu Masyarakat Non-Industri dan Masyarakat Industri sebagai berikut:

  1. Masyarakat Non-Industri, Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
  2. Kelompok Primer, Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.
  3. Kelompok Sekunder, Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati.
  4. Masyarakat Industri, Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu

           D. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT.

     Manusia sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya dalam prosesnya untuk bisa berkembang ia memerlukan keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohani. Sebagai makhluk yang sosial, seorang individu tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan antara dirinya sendiri dengan individu lainnya untuk mengadakan hubungan sosialisasi di tengah – tengah masyarakat.

     Keluarga yang memiliki berbagai fungsi yang dijalankannya merupakan perwujudan dari suatu wahana/wadah dimana seorang Individu mengalami proses bersosialisai untuk yang pertama kalinya juga memiliki peranan yang begitu penting bagi Individu tersebut karena dari keluargalah seorang Individu itu ditempa karakternya untuk bisa menjadi bagian dari masyarakat luas ketika dewasa nanti.

     Sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari masyarakat, Keluarga juga memiliki kolerasi fungsional dengan masyarakat tertentu. Itulah sebabnya mengapa proses pengembangan Individu menjadi seseorang yang berwatak dan memiliki kepribadian seharusnya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang Individu menjadi seseorang yang dewasa dan mampu mengendalikan dirinya sendiri juga melakukan sosialisasi di dalam masyarakat yang ada di lingkungannya.

     Masyarkat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi dan memiliki keterikatan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat dimana seorang Individu mampu melihat dengan jelas proyeksi pengembangan itu. Jika keluarga adalah tempat dimana awal proses bermula, maka dalam masyarakatlah individu akan di uji coba untuk mengembangkan apa yang telah ia dapatkan dari keluarganya untuk diterapkan ketika menjadi bagian dari masyarakat.

     Seorang individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti dirinya telah berada dalam suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, karena disinilah Individu itu akan terlibat secara langsung dan menjadi perwujudan anggota masyarakat.                                                                                                          


SUMBER REFERENSI:

Buku Sociology Edisi 1A, 1B, 2A, Penerbit Erlangga

Buku Pendidikan Kewarganegaraan 1, 2, Penerbit Erlangga

Harwantiyoko, Neltjee F. Katuuk; “MKDU Ilmu Sosial Dasar” seri Diktat Kuliah, 1997, Gunadarma.

sumber artikel https://www.google.com/amp/s/ayoesjournal.wordpress.com/2015/10/06/tugas-ilmu-sosial-dasar-individu-keluarga-dan-masyarakat/amp/

sumber artikel https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-keluarga/

Selasa, 31 Oktober 2017

Rabu, 20 April 2016

Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) SMP/MTs tahun ajaran 2014/2015, akan berdasarkan pada Kisi-kisi dan Prosedur Operasional Standar (POS) UN tahun ajaran 2014/2015 yang biasanya sesegara mungkin Pemerintah akan mempublikasikannya. Ujian Nasional (UN) SMP/MTs tahun ajaran 2014/2015 diselenggarakan oleh Pemerintah dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil pendidikan secara nasional di tingkat SMP/MTs di Indonesia dan sekolah-sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN).
Ppemerintah merencanakan bahwa mulai tahun 2015, ujian nasional (UN) SMP/MTs akan diujicobakan secara online atau daring. UN online atau daring ini akan menghemat anggaran dan lebih efisien.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Nizam Zaman mengatakan, UN online tahun depan akan diuji coba pada beberapa provinsi. Seperti DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sulawesi Utara (Sulut) dan Jawa Timur (Jatim). Kelima provinsi ini akan melaksanakan UN online karena sudah menerima tawaran pemakaian sistem online dari Kemdikbud sebelumnya.
Kemdikbud akan terus menawarkan ke provinsi lain yang ingin memakai sistem ini, demikian seperti dikatakan Nizam Zaman di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Minggu 15 Juni 2014.
Nizam menjelaskan, Kemdikbud berani menawarkan UN online ini karena suksesnya penerapan di luar negeri. Seperti Sekolah Indonesia Luar Negeri di Malaysia dan Singapura yang kemarin menjalani ujicoba.
Menurutnya, tidak ada masalah teknis ketika uji coba dilakukan di kedua negara tersebut bahkan, nilai peserta UN online di kedua negara tetangga pun bagus dan siswanya 100 persen lulus semua.
Berikut kumpulan soal Ujian Nasional (UN) SMP/MTs yang sudah bisa di download melalui panduan di bawah ini :

soal Ujian Nasional (UN) SMP/MTs Tahun 2013

  1. Bahasa Indonesia | Silakan pelajari dan unduh Paket 1, Paket 2,
  2. Matematika | Silakan pelajari dan unduh Paket 1, Paket 2,
  3. Bahasa Inggris | Silakan pelajari dan unduh Paket 1, Paket 2,
  4. IPA (Sains) | Silakan pelajari dan unduh Paket 1, Paket 2,

soal Ujian Nasional (UN) SMP/MTs Tahun 2014

  1. Bahasa Indonesia | Silakan pelajari dan unduh Paket 1, Paket 2,
  2. Matematika | Silakan pelajari dan unduh Paket 1, Paket 2,
  3. Bahasa Inggris | Silakan pelajari dan unduh Paket 1, Paket 2,
  4. IPA (Sains) | Silakan pelajari dan unduh Paket 1, Paket 2,
Kumpulan soal Ujian Nasional (UN) SMP/MTs tersebut sudah meliputi 4 (empat) mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA (Sains).
Latar belakang kenapa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengubah pola ujian nasional (UN) pada 2015, karena saat itu semua jenjang pendidikan sudah menerapkan Kurikulum 2013. Kemdikbud menjelaskan UN sebagai standard evaluasi akan tetap ada. Hal itu merujuk pada standar evaluasi yang selalu ada pada semua jenis kurikulum pendidikan dan UN juga merupakan amanat UU Sisdiknas yang dapat menjadi ukuran untuk pembanding standar pendidikan dengan negara lain.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengaku belum bisa merinci bentuk perubahan pola UN itu. Tapi yang jelas, UN saat ini dipakai pemerintah untuk empat fungsi, yakni pemetaan, syarat kelulusan, syarat melanjutkan studi ke jenjang berikutnya, dan intervensi kebijakan. Pemetaan dan intervensi kebijakan itu bisa dilakukan kalau ada UN.
Misalnya, ada SMA di Bandung dengan hanya lima siswa yang semuanya tidak lulus UN, lalu Kemdikbud melakukan intervensi dengan kebijakan merger. Atau, SMA di Papua yang jeblok pada mata pelajaran Bahasa Inggris, ternyata sekolah itu tidak memiliki guru Bahasa Inggris dan pengajar Bahasa Inggris justru guru bidang studi lain, lalu kami beri guru Bahasa Inggris.
Sementara itu, mantan Kepala Puspendik Balitbang Kemdikbud Hari Setiadi pernah menyatakan Kemdikbud sejak tahun 2011 sebenarnya sudah menggabungkan nilai ujian sekolah (US) dengan UN. US berfungsi sebagai evaluasi internal dan UN sebagai evaluasi eksternal. Peran dari nilai US, menurut Hari Setiadi, mencapai 40 persen, sedangkan UN mencapai 60 persen, sehingga kalau banyak siswa yang lulus UN karena ada faktor US itu. Nanti, pihaknya akan memberikan kisi-kisi US agar kualitas US semakin baik.
Semoga kumpulan soal Ujian Nasional (UN) SMP/MTs yang kami sampaikan dapat membantu para siswa menghadapi Ujian Nasional tahun 2015. Amin Ya Allah Ya Rabbal Alamin!

Rabu, 30 Maret 2016

Merdeka.com - Koran pemerintah Korea Utara mengumumkan agar seluruh warga bersiap untuk makan akar rumput dalam menghadapi musim kelaparan yang akan datang.

Peringatan itu muncul tidak lama setelah China setuju menjatuhkan sanksi lebih keras kepada Korea Utara sebagai respon atas peluncuran roket dan uji coba nuklir baru-baru ini, seperti dilansir koran the Daily Mail, Rabu (30/3).

Korea Utara sudah pernah mengalami wabah kelaparan pada 1990-an.

"Perjalanan revolusi itu panjang dan sulit," kata editorial koran Rodong Sinmun Senin kemarin.

"Kita harus menjalani perjalanan sulit ini, selama itu pula kita harus mengunyah akar rumput lagi."

Meski begitu, koran itu menyatakan warga Korea Utara tidak boleh menyalahkan pemimpin mereka, Kim Jong-un, jika jutaan rakyat mati kelaparan.

"Bahkan jika kita sampai tidak sanggup lagi, kita tetap harus menunjukkan kesetiaan kepada pemimpin kita, Kim Jong-un, hingga ajal tiba."

Surat kabar the Telegraph mengabarkan, rakyat di Ibu Kota Pyongyang sudah diperintahkan untuk memberikan beras sebanyak 1 kilogram kepada negara. Kini banyak warga sudah mulai menyetok makanan buat menghadapi gelombang kelaparan.