TUGAS ILMU SOSIAL DASAR
“INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT”
Kelompok 2
1.Aji Rahmat
Tio Sancoko NPM: 50420047
2.Anis
Sintiyah NPM:
51420336
3.Yolenta
Alfrida More NPM: 51420357
4. Syerin Trinita Manalu
NPM: 51420409
5. Tegar Hari Laksono
NPM: 51420238
A. PENGERTIAN INDIVIDU
“Individu” berasal dari kata latin,
“individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi Individu merupakan suatu
sebutan yang dipakai untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Dalam ilmu sosial, Individu menekankan penyelidikan pada kenyataan-kenyataan
hidup istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.
Individu bukan berarti manusia sebagai
suatu kesatuan melainkan manusia sebagai makhluk hidup yang dihitung dalam
“perseorangan”. Oleh karena itulah, sifat satu individu dengan yang lainnya
berbeda meskipun mereka tinggal dalam satu lingkungan yang sama. Sejenis tetapi
tidaklah sama, pola pikir dan sifat memiliki cirinya tersendiri. Karena diferensiasi itulah, Individu memiliki
keuntungan dalam mengetahui sejumlah wawasan seperti bahasa, agama, adat
istiadat, hukum, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Berdasarkah hal tersebut maka
diperolehlah kesimpulan bahwa Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki
pola dan tingkah laku spesifik dan lainnya.
Tahapan Pertumbuhan Individu Berdasar
Psikologi :
1) Masa Vital (0 – 2), yaitu masa
seorang Individu untuk mempelajari berbagai hal yang ada di dunianya karena
pada masa itu ia baru dilahirkan ke dunia.
2) Masa Estetik (2 – 7), yaitu masa
seorang Individu mempelajari panca indera yang dimilikinya.
3) Masa Intelektual (7 – 14), yaitu masa
seorang Individu dalam mempelajari suatu hal yang dianggap baik atau buruk
dimana hal tersebut akan mempengaruhi pembentukan karakter yang ia miliki di
masa depan yang akan datang.
4) Masa Sosial (14 – 21), yaitu masa dimana
seorang Individu sudah dapat menguji dirinya sendiri lebih lanjut dalam
kehidupan serta menghasilkan suatu keterampilan dan kemampuan untuk membuat
pendirian hidup.
B. PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga berasal bahasa Sanskerta: “kulawarga” “ras” dan “warga” yang
berarti anggota. Berdasarkan penjelasan di atas, Keluarga adalah lingkungan
yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat sibawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
antar pribadi , sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi
dan situasi tertentu.
Menurut Salvicion dan Celis (1998), di
dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan
Keluarga
juga merupakan kelompok pertama yang dikenal oleh Individu dan memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan maupun perkembangan Individu
tersebut baik sebelum maupun sesudah dirinya terjun secara langsung dan menjadi
bagian dari Masyarakat dalam lingkungannya.
B. MACAM –
MACAM FUNGSI KELUARGA
Fungsi Keluarga adalah suatu pekerjaan
atau tugas yang harus dilaksanakan oleh anggota yang menjadi bagian di dalamnya
itu. Adapun bermacam – macam fungsi yang dimiliki oleh Keluarga adalah sebagai
berikut:
1) Fungsi Biologis, yaitu fungsi
Keluarga dalam melakukan tugas utamanya untuk meneruskan keturunannya.
2) Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi
Keluarga untuk melindungi setiap bagian anggota keluarganya dari gangguan –
gangguan dengan cara menyediakan rumah sebagai tempat bernaung, memberikan
layanan kesehatan ketika salah satu anggotanya sakit dan memberikan keamanan
dari segala bahaya yang mengancam.
3) Fungsi Ekonomi, yaitu fungsi Keluarga
sebagai pemenuh kebutuhan setiap anggotanya. Misalnya seperti seorang kepala
keluarga yang mencari nafka untuk mencukupi kebutuhan keluarganya setiap hari.
4) Fungsi Keagamaan, yaitu fungsi
Keluarga sebagai media untuk mengenalkan/menanamkan nilai-nilai atau unsur
keagamaan kepada anggotanya. Misalnya dengan menanamkan keyakinan umat manusia
akan adanya Tuhan serta jalan hidup di dunia ini maupun di akhirat kelak.
5) Fungsi Sosial, yaitu fungsi Keluarga
sebagai pemersiap masa depan anaknya jika kelak suatu saat nanti terjun ke
dalam dunia masyarakat dan lingkungannya.
Sedangkan dalam Buku Sosial Dasar karangan
Drs. Soewaryo Wangsanegara, beliau berpendapat bahwa fungsi – fungsi dari
sebuah Keluarga meliputi hal – hal seperti berikut:
1) Pembentukan Kepribadian, yaitu fungsi
keluarga sebagai peletak dasar kepribadian anak – anaknya dengan tujuan untuk memproduksi
atau melestarikan kepribadian mereka pada anak dan cucunya.
2) Alat Reproduksi, Erat kaitannya
dengan fungsi pertama, Keluarga dalam hal ini berfungsi sebagai alat reproduksi
kepribadian – kepribadian yang pada dasarnya berakar dari etika, estetika,
moral dan kebudayaan yang berkolerasi fungsional dengan sebuah struktur dalam
masyarakat tertentu.
3) Eksponen Dalam Kebudayaan, adalah
peran penting Keluarga sebagai transmisi kebudayaan kepada keturunannya.
4) Lembaga Ekonomi, Dalam lembaga
masyarakat biasanya tertdapat sistem kekeluargaan yang sangat luas. Sistem
kekeluargaan yang saling terjalin inilah yang dapat mempengaruhi dan menguasai
bidang perekonomian masing-masing keluarga tersebut yang menjadi anggota di
dalamnya.
5) Pusat Pengasuhan dan Pendidikan,
Fungsi Keluarga sebagai lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka
memberikan wawasan terhadap keturunannya tersebut dengan caranya tersendiri. Misalnya
seorang anak lelaki akan mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa
terjun dan menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya dimana anak
perempuan mendapat pengC. MASYARAKAT
A. DEFINISI MASYARAKAT DAN PENDAPAT PARA AHLI
Salah satu definisi dari masyarakat pada
awalnya adalah “union of families”
atau masyarakat merupakan gabungan atau
kumpulan dari keluarga-keluarga. Awal dari masyarakat pun dapat kita katakan
berasal dari hubungan antar individu , kemudian kelompok yang lebih membesar
lagi menjadi suatu kelompok besar bagi orang –orang yang disebut dengan
masyarakat (Khairuddin, 2008).
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang
merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan
yang sama.
Sedangkan
menurut para ahli, masyarakat adalah:
1) Selo Sumarjan (1974), masyarakat adalah
orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
2) Koentjaraningrat (1994), masyarakat adalah
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu rasa identitas yang
sama.
3) Ralph Linton (1968), masyarakat adalah
setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif
lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka
menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
4) Karl Marx,masyarakat adalah suatu
struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat
adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
5) Paul B. Horton & C.
Hunt,masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup
bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam
kelompok / kumpulan manusia tersebut.
B.
PENGGOLONGAN MASYARAKAT
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya,
Masyarakat dibedakan menjadi dua golongan yaitu Masyarakat sederhana dan
Masyarakat maju (modern).
Masyarakat Sederhana, Kelompok masyarakat
yang hidup dalam lingkungan sederhana dan cenderung pembagian pekerjaannya
dibedakan menurut jenis kelamin anggotanya.
Masyarakat Maju, Kelompok yang memiliki
banyak organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan
kebutuhan serta tujuan tertentu yang hendak dicapainya. Dalam lingkungannya,
Masyarakat maju dapat dibedakan menjadi dua yaitu Masyarakat Non-Industri dan
Masyarakat Industri sebagai berikut:
- Masyarakat Non-Industri, Secara garis besar,
kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group)
dan kelompok sekunder (secondary group)
- Kelompok Primer, Dalam kelompok primer, interaksi
antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok
primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota
kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih
dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak
kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian
tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara
paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan
berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.
- Kelompok Sekunder, Antara anggota kelompok
sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang
bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja
antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional. Obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar
kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal
semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang
telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati.
- Masyarakat Industri, Jika pembagian kerja
bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi.
Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok
masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi
ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi
sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki
seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu
D. HUBUNGAN
ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT.
Manusia sebagai makhluk individu dalam
arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya dalam prosesnya untuk bisa
berkembang ia memerlukan keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohani.
Sebagai makhluk yang sosial, seorang individu tidak dapat berdiri sendiri dan
saling membutuhkan antara dirinya sendiri dengan individu lainnya untuk
mengadakan hubungan sosialisasi di tengah – tengah masyarakat.
Keluarga yang memiliki berbagai fungsi
yang dijalankannya merupakan perwujudan dari suatu wahana/wadah dimana seorang
Individu mengalami proses bersosialisai untuk yang pertama kalinya juga
memiliki peranan yang begitu penting bagi Individu tersebut karena dari
keluargalah seorang Individu itu ditempa karakternya untuk bisa menjadi bagian
dari masyarakat luas ketika dewasa nanti.
Sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan
dari masyarakat, Keluarga juga memiliki kolerasi fungsional dengan masyarakat
tertentu. Itulah sebabnya mengapa proses pengembangan Individu menjadi
seseorang yang berwatak dan memiliki kepribadian seharusnya diarahkan sesuai
dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang Individu menjadi
seseorang yang dewasa dan mampu mengendalikan dirinya sendiri juga melakukan
sosialisasi di dalam masyarakat yang ada di lingkungannya.
Masyarkat adalah kelompok manusia yang
saling berinteraksi dan memiliki keterikatan untuk mencapai suatu tujuan
bersama. Masyarakat adalah tempat dimana seorang Individu mampu melihat dengan
jelas proyeksi pengembangan itu. Jika keluarga adalah tempat dimana awal proses
bermula, maka dalam masyarakatlah individu akan di uji coba untuk mengembangkan
apa yang telah ia dapatkan dari keluarganya untuk diterapkan ketika menjadi
bagian dari masyarakat.
Seorang individu yang berada dalam
masyarakat tertentu berarti dirinya telah berada dalam suatu konteks budaya
tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan
bermakna, karena disinilah Individu itu akan terlibat secara langsung dan
menjadi perwujudan anggota masyarakat.
SUMBER
REFERENSI:
Buku Sociology Edisi 1A, 1B, 2A,
Penerbit Erlangga
Buku Pendidikan Kewarganegaraan 1,
2, Penerbit Erlangga
Harwantiyoko, Neltjee F. Katuuk;
“MKDU Ilmu Sosial Dasar” seri Diktat Kuliah, 1997, Gunadarma.
sumber artikel https://www.google.com/amp/s/ayoesjournal.wordpress.com/2015/10/06/tugas-ilmu-sosial-dasar-individu-keluarga-dan-masyarakat/amp/
sumber artikel https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-keluarga/