Prinsip dan Implementasi dari software dari Jacob Nielsen
Usability dalam interaksi manusia dan komputer merupakan bagian penting yang harus terpenuhi dalam perancangan sebuah sistem. Misalnya dalam pembuatan sebuah situs web. Pengembang harus memahami prinsipprinsip usability sebelum mengimplementasikannya pada sebuah aplikasi web. Menurut Jacob Nielsen, usability adalah sebuah atribut kualitas yang menilai tingkat kemudahan user interface untuk digunakan. Usability juga mengacu kepada metode untuk meningkatkan kemudahan penggunaan selama proses perancangan.
Usability berasal dari kata usable yang secara umum berarti dapat digunakan dengan baik. Sesuatu dapat dikatakan berguna dengan baik apabila kegagalan dalam penggunaannya dapat dihilangkan atau diminimalkan serta memberi manfaat dan kepuasan kepada pengguna [2]. Dalam interaksi antara manusia dengan komputer, Usabilitas atau juga disebut “ketergunaan” berkaitan dengan kemudahan dan keterbacaan informasi sekaligus pengalaman navigasi yang user-friendly. Pembahasan mengenai interface (antarmuka) yang user-friendly biasanya digunakan untuk halaman website atau perangkat lunak (software) agar dapat digunakan secara lebih efisien, mudah, dan memberikan pengalaman yang menyenangkan.
Usability atau “ketergunaan” adalah tingkat kualitas dari sistem yang mudah dipelajari, mudah digunakan dan mendorong pengguna untuk menggunakan sistem sebagai alat bantu positif dalam menyelesaikan tugas. Dalam konteks ini, yang dimaksud sebagai sistem adalah perangkat lunak. Usability dapat juga diartikan sebagai suatu ukuran, dimana pengguna dapat mengakses fungsionalitas dari sebuah sistem dengan efektif, efisien dan memuaskan dalam mencapai tujuan tertentu.
Dalam bukunya yang berjudul Handbook of Usability Testing: How to Plan, Design, and Conduct Effective Tests (2nd edition), IN: Wiley Publishing, Inc. dijelaskan bahwa suatu produk dapat dikatakan usable apabila dalam menggunakannya tidak ditemukan rasa frustrasi dari user. User dapat mengerjakan apa yang ingin mereka kerjakan sesuai dengan harapan tanpa halangan, tanpa kesulitan, tanpa keraguan dan bahkan tanpa pertanyaan.
Untuk mengukur Usability bergantung pada kemampuan penggunan menyelesaikan serangkaian tes. Beberapa parameter untuk mengukur Usability meliputi
- Success Rate, mengukur tingkat keberhasilan pengguna dalam menyelesaikan semua “tugas” yang ada pada suatu website
- The Time a Task Requires, mengukur waktu yang dibutuhkan oleh seorang pengguna dalam menyelesaikan suatu “tugas” pada website tersebut.
- Error Rate, tingkat kesalahan yang dilakukan oleh pengguna pada saat menyelesaikan “tugas” pada website tersebut.
- User’s Subjective Satisfaction, tingkat kepuasan pengguna dalam menyelesaikan keseluruhan “tugas” ketika berinteraksi dalam website tersebut.
Dalam hal Errors, Jakob Nielsen menyatakan terdapat sepuluh kesalahan yang paling banyak dilakukan dalam desain interface web yang bertentangan dengan usabilitas. Sepuluh kesalahan tersebut adalah:
- Bad Search (sistem pencarian yang buruk
- PDF Files for Online Reading (menampilkan materi bacaan dalam format PDF)
- Not Changing the Color of Visited Links (tidak mengganti warna dari tautan yang sudah dibuka)
- Non-Scannable Text (tulisan yang susah dibaca sekilas)
- Fixed Font Size (ukuran huruf yang tidak bisa diubah)
- Page Titles With Low Search Engine Visibility (judul halaman yang kurang terbaca mesin pencari)
- Anything That Looks Like an Advertisement (seluruh materi terlihat seperti iklan)
- Violating Design Conventions (tidak menggunakan )
- Opening New Browser Windows (membuka jendela browser baru)
- Not Answering Users’ Questions (tidak menjawab pertanyaan pengguna)