Rabu, 19 Oktober 2022

Prinsip dan Implementasi dari software dari Jacob Nielsen

Prinsip dan Implementasi dari software dari Jacob Nielsen

Usability dalam interaksi manusia dan komputer merupakan bagian penting yang harus terpenuhi dalam perancangan sebuah sistem. Misalnya dalam pembuatan sebuah situs web. Pengembang harus memahami prinsipprinsip usability sebelum mengimplementasikannya pada sebuah aplikasi web. Menurut Jacob Nielsen, usability adalah sebuah atribut kualitas yang menilai tingkat kemudahan user interface untuk digunakan. Usability juga mengacu kepada metode untuk meningkatkan kemudahan penggunaan selama proses perancangan.

Usability berasal dari kata usable yang secara umum berarti dapat digunakan dengan baik. Sesuatu dapat dikatakan berguna dengan baik apabila kegagalan dalam penggunaannya dapat dihilangkan atau diminimalkan serta memberi manfaat dan kepuasan kepada pengguna [2]. Dalam interaksi antara manusia dengan komputer, Usabilitas atau juga disebut “ketergunaan” berkaitan dengan kemudahan dan keterbacaan informasi sekaligus pengalaman navigasi yang user-friendly. Pembahasan mengenai interface (antarmuka) yang user-friendly biasanya digunakan untuk halaman website atau perangkat lunak (software) agar dapat digunakan secara lebih efisien, mudah, dan memberikan pengalaman yang menyenangkan.

 Usability atau “ketergunaan” adalah tingkat kualitas dari sistem yang mudah dipelajari, mudah digunakan dan mendorong pengguna untuk menggunakan sistem sebagai alat bantu positif dalam menyelesaikan tugas. Dalam konteks ini, yang dimaksud sebagai sistem adalah perangkat lunak. Usability dapat juga diartikan sebagai suatu ukuran, dimana pengguna dapat mengakses fungsionalitas dari sebuah sistem dengan efektif, efisien dan memuaskan dalam mencapai tujuan tertentu.

Dalam bukunya yang berjudul Handbook of Usability Testing: How to Plan, Design, and Conduct Effective Tests (2nd edition), IN: Wiley Publishing, Inc. dijelaskan bahwa suatu produk dapat dikatakan usable apabila dalam menggunakannya tidak ditemukan rasa frustrasi dari user. User dapat mengerjakan apa yang ingin mereka kerjakan sesuai dengan harapan tanpa halangan, tanpa kesulitan, tanpa keraguan dan bahkan tanpa pertanyaan.

Untuk mengukur Usability bergantung pada kemampuan penggunan menyelesaikan serangkaian tes. Beberapa parameter untuk mengukur Usability meliputi

  1.  Success Rate, mengukur tingkat keberhasilan pengguna dalam menyelesaikan semua “tugas” yang ada pada suatu website
  2.   The Time a Task Requires, mengukur waktu yang dibutuhkan oleh seorang pengguna dalam menyelesaikan suatu “tugas” pada website tersebut. 
  3.  Error Rate, tingkat kesalahan yang dilakukan oleh pengguna pada saat menyelesaikan “tugas” pada website tersebut. 
  4.  User’s Subjective Satisfaction, tingkat kepuasan pengguna dalam menyelesaikan keseluruhan “tugas” ketika berinteraksi dalam website tersebut.

Dalam hal Errors, Jakob Nielsen menyatakan terdapat sepuluh kesalahan yang paling banyak dilakukan dalam desain interface web yang bertentangan dengan usabilitas. Sepuluh kesalahan tersebut adalah:

  1. Bad Search (sistem pencarian yang buruk
  2.  PDF Files for Online Reading (menampilkan materi bacaan dalam format PDF)
  3.  Not Changing the Color of Visited Links (tidak mengganti warna dari tautan yang sudah dibuka)
  4.  Non-Scannable Text (tulisan yang susah dibaca sekilas)
  5.  Fixed Font Size (ukuran huruf yang tidak bisa diubah) 
  6.  Page Titles With Low Search Engine Visibility (judul halaman yang kurang terbaca mesin pencari)
  7.  Anything That Looks Like an Advertisement (seluruh materi terlihat seperti iklan) 
  8.  Violating Design Conventions (tidak menggunakan ) 
  9.  Opening New Browser Windows (membuka jendela browser baru) 
  10. Not Answering Users’ Questions (tidak menjawab pertanyaan pengguna)
Usability Menurut ISO 9241-11

ISO 9241-11 adalah effectiviness, efficiency, satisfaction[3]. Untuk mengetahui hubungan antara ketiga variabel tersebut dengan usability, maka digunakan metode Partial Least Square (PLS). Dengan menggunakan metode pengukuran berbasis varians yaitu Partial Least Square (PLS) diharapkan penulis dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan website i-Caring, sehingga akan dimunculkan rekomendasi-rekomendasi yang baik kepada para pengembang website i-Caring yang layak serta memenuhi kepuasan pengguna.

Usability berasal dari kata usable yang berarti kegunaan yang baik. Usability secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan sistem agar mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya. Pada tugas akhir ini, peneliti menggunakan ISO 9241-11 sebagai dasar dari pengukuran usability. ISO 9241 mendefinisikan usability sebagai berikut : software is usable when it allows the user to execute his task effectively, efficiently and with satisfaction in the specified context of use

ISO 9241 Part 11 menjelaskan bahwa usability menunjuk pada tingkat sebuah produk yang dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan spesifik dengan efektif, efisien dan memuaskan dalam sebuah konteks penggunaan[3]. Konteks penggunaan terdiri dari pengguna, tugas, peralatan (hardware, software, dan material), dan lingkungan fisik serta sosial yang mempengaruhi usabilitas produk dalam sistem kerja. Efek dari perubahan komponen dalam sistem kerja dapat diukur dengan performansi pengguna dan kepuasan. Dalam ISO 9241-11 (1998) terdapat 3 dimensi yaitu effectiveness (efektifitas), yang menggambarkan seberapa baik pengguna mencapai tujuan mereka menggunakan sistem, efficiency (efisiensi), yang memperhatikan sumber daya apa yang digunakan untuk mencapai tujuan pengguna, dan satisfaction (kepuasan), yang merupakan sudut pandang pengguna tentang penggunaan sistem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar